# Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Soial di Indonesia #
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status social
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status social
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir.
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
1. Jumlah pengangguran meningkat
2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan kurang gizi
3. Kebutuhan pendidikan,kesehatan,perumahan susah didapat
4. Terjadi polusi dan kerusakan lingkungan
5. Tingkat kemiskinan meningkat
Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk:
1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2. Melaksanakan program KB (Keluarga Berencana)
3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4. Melaksanakan program transmigrasi
5. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana
Kemiskinan dan ketidak adilan sering ”jatuh bersamaan” dengan identitas sosial tertentu.
Karena kebencian sosial yang tersembunyi, maka timbul suatu budaya merebaknya pengangguran. Secara sosiologis, penganggur adalah orang yang tidak memiliki status sosial yang jelas (statusless), sehingga tidak memiliki standar pola perlaku yang pantas atau tidak pantas dilakukan, cenderung mudah melepaskan diri dari tanggungjawab sosial. Dalam kondisi yang ekstrim penganggur tidak peduli terhadap keteraturan sosial, dan bahkan menginginkan terjadinya “kekacauan sosial” (social disorder atau bahkan chaos) agar mendapat keutungan dari ketidak-teraturan itu. Saat ini ada gumpalan massa penganggur yang jumlahnya 9,5 juta (pada th 2003).
Karena kebencian sosial yang tersembunyi, maka timbul suatu budaya merebaknya pengangguran. Secara sosiologis, penganggur adalah orang yang tidak memiliki status sosial yang jelas (statusless), sehingga tidak memiliki standar pola perlaku yang pantas atau tidak pantas dilakukan, cenderung mudah melepaskan diri dari tanggungjawab sosial. Dalam kondisi yang ekstrim penganggur tidak peduli terhadap keteraturan sosial, dan bahkan menginginkan terjadinya “kekacauan sosial” (social disorder atau bahkan chaos) agar mendapat keutungan dari ketidak-teraturan itu. Saat ini ada gumpalan massa penganggur yang jumlahnya 9,5 juta (pada th 2003).
Sumber: "Hukum Dan Perkembangan Sosial",Koesriani siswosoebroto,1990
"Perkembangan Sosial di Indonesia", Paulus wirutomo,2007
KEBUDAYAAN berasal dari kata budayah yang dapat diartikan sebagai hasil rasa, cipta, dan karsa manusia.
Ada yang mengartikan lain bahwa kebudayaan adalah proses berfikir manusia yang menghasilkan berbagai ciptaannya dalam meningkatkan taraf hidupnya, tapi pada dasarnya kebudayaan adalah wujud Maha Karya manusia.
Melihat perkembangannya dari proses berfikir manusianya ada tiga tahap yang mempengaruhi berkembang kebudayaan.
Van Peursen berpendapat ada tiga tahap manusia dalam mendapatkan kebudayaan, yaitu; Mitologis, Ontologis, dan Fungsional.
Pada tahap mitologis, manusia berada dalam lingkungan yang penuh dengan dunia mistis.
sedangkan tahap mitologis, suatu perubahan sikap manusia yang mempunyai keinginan besar untuk menyelidiki segala hal yang berhubungan dengan kondisi lingkungannya.
Tahap Fungsional, sikap dan alam pikiran yang tidak begitu terpesona oleh lingkungannya (sikap mitis), ia tidak lagi dengan kepala dingin ambil jarak terhadap objek penyelidikannya (sikap ontologis), ia ingin mengadakan relasi-relasi baru.
Unsur kebudayaan
1. Sistem mata pencaharian hidup
2. Ilmu pengetahuan atau Teknologi
3. Bahasa
4. Sistem kepercayaan atau Religi
5. Sistem organisasi social
6. Kesenian
7. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
Wujud Kebudayaan
1. Wujud Ide
2. Wujud perilaku
3. Wujud Artefak
-
- kekuatan dari luar masyarakat (external factor),seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .Sumber: "Ilmu Sosial & Budaya Dasar", Drs.P.Soedarmo,1996"Transformasi Sosial", Prof. Soedjito,1986
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul "SOFTSKIL". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://game-downloa.blogspot.com/2011/10/softskil.html.
0 komentar "SOFTSKIL", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment